Cari Blog Ini

Sabtu, 05 Januari 2013

Tulisan Jelek: Big Problem

Tulisan jelek, apa salah saya sehingga tulisan saya kurang bagus.
Tulisan itu kata orang merupakan cerminan kepribadian seseorang, saya sama sekali menolak pernyataan ini. Kehidupan seseorang itu terlalu kompleks dan rumit, sehingga tulisan saja tidak cukup menggambarkan seseorang. Saya sudah bertemu banyak orang dengan tulisan jelek, kenyataanya mereka memiliki kepribadian yang lebih baik dari orang yang tulisannya bagus.
Ok, back to topic.
Tulisan memang merupakan momok yang sangat menakutkan bagi saya. Sejak belajar nulis dari SD, sampai sekarang Kuliah, tulisan saya masih dicap jelek. Cuma bedanya ketika masih SD, SMP, dan SMA, tulisan itu bukan merupakan variabel utama dalam penilaian. Sayangnya, kuliah ini banyak mata kuliah yang dosen ataupun asisten dosen yang menilai seorang mahasiswa berdasarkan tulisan tangannya. Its not fair. Kenapa? Karena orang dengan tulisan jelek toh masih menulis data yang sama, lebih lengkap, dan lebih banyak untuk menutupi kekurangannya, tapi tetap saja tidak dihargai dan dinilai dengan nilai seadanya.
Saya sedih sekali melihat kenyataan ini, karena hanya karena tulisan yang jelek, nilainya ikut-ikutan jelek. Padahal materi/substansi tulisannya sama dan malah lebih lengkap.
Tolonglah kepada para dosen maupun asisten dosen, nilailah seseorang secara objektif. Jangan hanya dari tulisan saja, lihat substansinya, jangan lihat kemasannya. Pikirkanlah perasaan kami yang dikotakkan ke dalam kelompok tulisan jelek yang diikuti nilai jelek. Siapa sih di dunia ini yang ingin tulisannya jelek, semua orang pasti ingin tulisannya bagus dan rapi.
Tapi yah sudahlah, namanya sudah nasib. Toh seandainya kami (orang dengan tulisan jelek) tidak ada, tidak akan ada istilah tulisan bagus, karena kita di dunia ini saling melengkapi satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar